jump to navigation

Tipuan Marketing October 13, 2009

Posted by akuhadi in Bisnis.
trackback

Menelusuri luasnya jagat dunia maya. Semuanya tampak menggiurkan dan menarik hati kita untuk memiliki dan mempraktekkannya.

“CUMA Rp 75ribu, PEMULA Jadi KAYA, Dari Handphone bisa”; “NAIK PESAWAT dapat Income Besar”; “Dapat 11,8 Juta di Bulan Pertama”; “KERJA MUDAH HASIL MELIMPAH”; “Ingin Kerja Mudah berpenghasilan 100jt/minggu”; “Kerja Mudah, Dapat Gaji Besar!”. Mungkin berbagai headline, slogan di atas sering anda jumpai di sekitar kita, baik ketika anda sedang offline, terlebih lagi saat anda menelusuri luasnya jagat dunia maya. Semuanya tampak menggiurkan dan menarik hati kita untuk memiliki dan mempraktekkannya. Tapi apakah cuma sesederhana itu? mungkin cerita di bawah ini dapat kita ambil pelajarannya.

“Seorang marketer muda meninggal dunia dan di beri kabar bahwa dia dapat memilih tempat untuk keabadiannya, Surga atau Neraka. Dia juga diberi izin untuk mengunjungi kedua tempat tersebut sehingga dapat membuat keputusan setelahnya. ‘Aku akan melihat ke Surga dahulu’, kata si marketer, dan malaikat pun memandunya ke gerbang surga. Di dalam surga, ia menemukan kedamaian dan ketentraman. Seluruh penghuni di sana dapat memainkan harpa dan memakan anggur. Semuanya tampak indah dan menyenangkan. “Boleh aku melihat neraka sekarang?’ dia bertanya pada malaikat pemandunya. Dia kemudian dipandu menuruni tangga menuju basemen, dan disambut salah satu asisten Iblis. Selama setengah jam dia dipandu dalam tur menelusuri klub-klub malam yang terbaik, yang hampir tidak pernah dilihatnya di dunia.
Tur pun berakhir, dia dipandu kembali ke suatu tempat, dimana seorang malaikat menanyakan apakah ia sudah membuat keputusan akhir tentang tempat keabadiannya.
‘Ya, aku sudah membuat keputusan,’ dia menjawab. ‘Seperti surga yang indah, aku akui neraka adalah tempat yang terbaik, aku memutuskan untuk menghabiskan masa keabadianku di bawah sana.’
Marketer muda itu pun dikirim ke neraka, dan langsung saja dia dilempar ke dalam sebuah gua, dirantai di dinding dan dijadikan sebagai objek berbagai macam siksaan. ‘Ketika aku datang melihat dalam tur tadi,’ dia berteriak dengan marah dan kesakitan, ‘aku melihat bermacam-macam bar, pesta dan berbagai hal yang menyenangkan lainnya. Apa yang terjadi?’
Iblis menjawab. ‘Itu hanya presentasi marketing saja.'”

Wooh! seorang marketer yang mengetahui seluk beluk dunia marketing pun dapat ‘tertipu’ oleh marketer lainnya dalam suatu hal yang demikian besar, yaitu tentang tempat masa keabadian kita, apakah di Surga atau Neraka (meski cuma dalam dunia khayalan). Itulah dunia marketing, memoles sesuatu sedemikian rupa sehingga dapat merangsang kita untuk memilikinya. Mereka bahkan tak jarang pula mengaburkan, menyembunyikan, bahkan tidak menyebutkan kekurangan, kelemahan, syarat-syarat untuk memperoleh ‘polesan’ tersebut sehingga kita hanya menjadi konsumen semata bukan penikmat dan mendapat keuntungan dari produk ‘polesan’ tersebut. Aku jadi ingat si kikir tua Krab yang menyembunyikan keterangan garansi uang kembali apabila ada ketidakpuasan pelanggan untuk menumpuk pundi-pundi dollarnya. Tulisan garansi tersebut ditulis sedemikian kecil hingga untuk melihat dan membacanya pun butuh tiga kali pembesaran lensa dan cara seperti ini mungkin sering kita jumpai di sekitar kita.

Lalu bagaimana tips agar anda dan kita semua tidak tergoda, tertarik, bahkan terjerumus lebih jauh ke kubangan penyesalan. Mungkin salah satu cara yang dapat mencegah anda jatuh dalam penyesalan yang lebih dalam adalah selidiki ‘polesan’ tersebut lebih dalam sebelum anda membelinya, baik dengan bertanya pada orang-orang yang memiliki, menggunakan, dan mempraktekkannya, bahkan kalau perlu anda juga harus bertanya pada saingan, rival produser ‘polesan’ tersebut untuk mengetahui kekurangan produk ‘polesan’ tersebut. Dan sebagai tambahan, pikir matang-matang apakah info tersebut benar-benar masuk akal / logis atau tidak.